Ada Pendiri Cimory Bambang Sutantio di Daftar 50 Orang Paling kaya Indonesia, Ini Cerita Kesuksesannya
Bertambahnya keinginan warga akan produk susu membuat Bambang Sutantio, pendiri Cisarua Mountain Dairy atau yang dikenali sebagai Cimory masuk ke daftar 50 orang paling kaya Indonesia.
Dikutip dari situs Forbes, Bambang Sutantio sekarang kantongi kekayaan bersih sebesar USD 1,85 miliar.
Saham Cimory naik sepertiga semenjak go public pada 2021, kumpulkan USD 252 juta. Penghasilan perusahaan itu, sama sesuai angka sementara untuk sembilan bulan awal tahun ini, naik 75 % jadi Rp 4,7 triliun rupiah.
Peningkatan itu ikuti kenaikan 120 % tahun menjadi 4 triliun rupiah, karena pemasaran produk susu dan makanan beku yang kuat, yang ke-2 nya bertambah lebih dari 2x lipat.
Dengan sekitaran 2.700 karyawan, Cimory mempunyai 5 pabrik, di mana tiga pabrik hasilkan produk susu dan dua pabrik untuk memproduksi daging olahan.
Merk susu dan yogurt itu bahkan juga merencanakan melipatgandakan kemampuan pabrik susunya tahun ini.
Sepintas mengenai pendiri Cimory, Bambang Sutantio tempuh pengajarannya di Technical University of Berlin.
Sesudah lulus di tahun 1984, dia jadi sales engineer di Jakarta untuk Fuehrmeister, sebuah perusahaan perlengkapan industri Jerman yang membuat mesin untuk pabrik minuman dan makanan, sekalian pelajari selanjutnya mengenai industri itu.
Pebisnis itu mengawali usahanya dari 0 di tahun 1993 di garasi keluarganya.
Perusahaan pertama milik Bambang Sutantio, yaitu Macroprima Panganutama, sekarang jadi unit Cimory dan menghasilkan sosis dengan merk Kanzler.
Cimory, yang sebagai nama merk produk susu perusahaan itu, dibangun oleh Bambang Sutantio di tahun 2004.
Cimory mayoritas fokus pada pasar domestik, tapi mengekspor barang-barang ke Singapura dan Filipina, dengan gagasan akhir untuk meluaskan ke Vietnam dan Malaysia.
Bambang Sutantio sekarang memegang sebagai presiden komisaris Cimory sementara putra pertamanya, yaitu Farell Grandisuri Sutantio, jalankan tugas sebagai presiden direktur.
Harta Kombinasi 50 Orang Paling kaya di Indonesia Melejit Semakin bertambah jadi Rp 2,8 Kuadriliun
Majalah ekonomi asal dari Amerika Serikat, Forbes barusan mengutarakan peningkatan kekayaan dari 50 orang paling kaya di Indonesia.
Dikutip dari situs Forbes, kekayaan kombinasi dari 50 orang paling kaya di Indonesia 2022 sekarang capai USD 180 miliar atau Rp 2,8 kuadriliun. Angka itu mengidentifikasi peningkatan dari USD 162 miliar (2,5 kuadriliun) tahun kemarin.
Sekitar 22 taipan Indonesia menyaksikan kenaikan kekayaan bersih mereka tahun ini, terhitung tiga besar.
Dua bersaudara R. Budi dan Michael Hartono ada di rangking paling atas orang paling kaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sebesar USD 47,7 miliar (Rp 745,2 triliun), naik USD 5,1 miliar dari tahun kemarin.
Peningkatan itu beberapa karena Global Digital Niaga milik mereka yang IPO pada November 2022, induk dari raksasa e-commerce Blibli, yang kumpulkan Rp 8 triliun dalam IPO paling besar ke-2 di Indonesia tahun ini.
Mahalnya harga batu bara di tengah-tengah krisis energi global menggerakkan Low Tuck Kwong ke urutan ke-2 dengan kenaikan kekayaannya nyaris 5 kali lipat jadi USD 12,1 miliar (Rp 189 triliun).
Dalam pada itu, keluarga Widjaja dari konglomerat Cahaya Mas melorot ke posisi ketiga prang paling kaya di Indonesia, tapi rekondisi usaha kertas perusahaan itu menolong tingkatkan kekayaan mereka sebesar USD 1,1 miliar jadi USD 10,8 miliar (Rp 168,7 triliun).
Djoko Susanto sekarang ada di posisi ke-4, disokong oleh pengembangan jaringan minimarket Alfamart.
Sesudah melipatgandakan kekayaannya jadi USD 4,1 miliar (Rp 64 triliun), Susanto masuk ke 10 besar orang paling kaya Indonesia untuk pertamanya kali.
3 Miliarder Batu Bara Masuk Daftar Orang Paling kaya di Indonesia
Dalam pada itu, miliarder sekalian mantan perbankan Jerry Ng, menyaksikan kekayaan bersihnya turun terbanyak dalam prosentase (63 %) dan dolar (USD 2 miliar).
Saham Bank Jago kepunyaannya jatuh karena investor memandang pemberi utang dipandang terlampau tinggi.
Selanjutnya ada pebisnis tembakau Susilo Wonowidjojo, yang kekayaannya naik jadi USD 3,5 miliar didorong oleh cukai rokok yang naik.
Forbes menulis, ada tiga miliarder baru dari industri batu bara yang masuk ke urutan orang paling kaya di Indonesia.
Mereka ialah Dewi Kam, yang 10 % sahamnya di Bayan Sumber, dan Ghan Djoe Hiang, pemilik Baramulti Group yang dibangun oleh almarhum suaminya Athanasius Tossin Suharya; dan Eddy Sugianto, yang mengenalkan perusahaan tambang batu bara Sempurna Unggulan Berdikari di tahun 2021.
IPO penyuplai produk susu dan makanan buatan Cisarua Mountain Dairy tahun kemarin, atau yang dikenali sebagai Cimory, amankan status kiprah Bambang Sutantio dengan USD 1,85 miliar.